WELCOME TO FAMILY DENT OFFICIAL WEBSITE

Thank you for visiting FAMILY DENT Official Website You are visitors number
Cosmetic Surgery 

Sekilas tentang Family DENT

Family-DENT merupakan Dental Emergency Kit yang akan memandu para ibu dan keluarga untuk mengambil langkah-langkah tepat dalam menangani kedaruratan gigi dan mulut.
Family DENT terdiri dari buku saku, CD interaktif, dan blog.

Kamis, 01 Oktober 2009

MEDICAL COMPROMISES IN DENTAL PRACTICE

Dental treatment such as tooth extraction is an invasive therapy which could damage the tissues and cause systemic complication. There are 9 medical compromises in dental practice, which are:

  1. Syncope (vasovagal syncope)
  2. Hypoglycemia
  3. Lidocaine toxic reaction
  4. Angina pectoris
  5. Stroke (cerebral vascular accident)
  6. Epilepsy attack (epileptic seizure/ fit)
  7. Asthma (asthmatic attack)
  8. Infarct myocardium
  9. Shock anaphylactic

The percentage of compromises is 90% from syncope and 10% from the rest. As a dentist, syncope might be the most medical compromise to deal with. It is important to understand how to treat this condition. The quick and exact action is needed to maintain respiration (ventilation) and heart rate until the patient get definitive treatment. Thus, Basic Life Support is considered as everybody’s competence, not just paramedic like doctor, dentist, nurse, but also non paramedic like housewife.

GENERAL PROCEDURE

The general procedure consists of assessment in AIRWAY, BREATHING, CIRCULATION, and DISSABILITY, which is shortening as A-B-C-D. This assessment is important because it will help determining the emergency type and intervention could be done exactly. There are two things to keep in mind:

(1) ABCD assessment and intervention does not stand alone. If there is an airway problem, then we need to do breathing intervention. And if there is a breathing problem, then we need to do circulation intervention, and so fort.

(2) It has to be done in a series and recur. For example: when doing “C” aspect assessment, “A” and “B” evaluation also must be done.

A. AIRWAY

Assessment results are:

  1. Free airway => no obstruction
  2. Blocked airway => half obstruction
  3. Clogged up airway => total obstruction

The airway obstruction occurs when skeletal muscle tonus decreasing. So, patient with unconscious condition need to be observed carefully. It can be helped by doing this action as follow:

  1. Clean the oral cavity from foreign thing, for example denture
  2. Suck saliva which accumulated in orofaring using suction apparatus
  3. Do chin lift or jaw thrust in order to avoid tongue to drop to the posterior area


Chin lift is done to the patient with half conscious. Jaw thrust is done to total unconscious patient, because if the patient is conscious, he will be nervous as this technique press the angulus mandibula.

B. BREATHING

If the patient is unconscious, the breathing assessment needs to be done as follow:

  1. Look => up and down movement of patient thorax
  2. Listen => breathing voice
  3. Feel => patient gasp by putting ear and cheek near enough to ensure while the breathing is adequate or not.

The normal frequency is 12-16 times/ minute. If it is more than 25 times/ minute, it shows a respiratory distress. While if it less than 8 times/ minute, it is said that as bradypneu (breath depression).

Unconscious patient who experiencing conscious lost/ reduction needs to be given pure oxygen (O2 100%) with flow 6-8 liter/ minute through face mask. This oxygen also needs to be moistened in order to avoid stimulation respiration gland secretion and causing blocked respiration way.

C. CIRCULATION

The circulation parameter is:

  1. Pulse : pulse rate, strength, rhythm
  2. Blood pressure

The mean artery pressure could be measured by adding 1/3 diastole and 2/3 systole. Those are influenced by two factors, which are: (1) cardiac output (heart rate x stroke volume) and (2) blood vessel (vascular resistance). For example: a patient who experiences anaphylactic shock => venous return decreasing, but the blood volume is constant.

The normal pulse is about 70 times/ minute. if the pulse is more than 90 times/ minute and weak, then the pulse is less than 80mmHg. If the pulse (radial artery) is not palpated and weak, trying palpated the carotid artery. It the carotid artery is able to be palpated, the systolic pressure is 60mmHg, and does the intervention immediately to repair the cerebral blood flow. Don’t forget to put the patient in supine position or shock position.

D. DISSABILITY (Neurologic Disturbance)

The assessment consists of:

  1. Consciousness

- level of consciousness: decreasing or lost

- conscious disorsder

  1. Motoric system

Minggu, 20 September 2009

Notes from the writer...

Hi...my name is syafira...
i was in the Family DENT team...
i'm planning to change this blog little by little..
and hope you guys will like it...
the theme would not be different...yet may be we can add more theme and topic about dental stuff..
anyway,,,this is the preface from me..
and best regard to you all...

sincerely...
Syafira
(*dental student, blogger newbie)

Sabtu, 30 Mei 2009

Gusi Bengkak

Gusi merupakan jaringan penyangga gigi yang sangat peka terhadap keadaan rongga mulut. Penyakit gigi dan mulut biasanya ditandai dengan pembengkakan dan nyeri pada gusi.

Mengapa bisa terjadi?
Bengkak pada gusi dapat terjadi karena ada infeksi pada gigi dengan lubang yang besar. Bengkak pada permukaan gusi dapat berlanjut ke jaringan yang lebih dalam dan menyebabkan keradangan. Bila tidak ditangani secara tepat, bakteri akan terus-menerus tumbuh dan gusi menjadi semakin bengkak, terkadang sampai disertai nanah.

Gejala yang muncul
1. Proses bengkak biasanya diiringi demam dan rasa sakit
2. Pada daerah yang bengkak terasa lunak saat ditekan

Penanganan yang dapat dilakukan
1. Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur antiseptik sesuai dengan petunjuk pemakaian

2. Segera kunjungi dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.
Nyeri Gigi

Nyeri gigi dapat disebabkan oleh keradangan pulpa yang dalam istilah medis disebut pulpitis. Biasanya, nyeri yang ditimbulkan sangat hebat dan mengganggu.

Mengapa bisa terjadi?

1. Lubang gigi yang cukup besar, bahkan sudah mencapau pulpa (bagian gigi yang berisi syaraf gigi).

2. Gigi patah yang mengenai pulpa




Apa yang dapat dilakukan?
1. Minum obat pereda rasa sakit (anti nyeri/analgesik)

2. Bekumur dengan ramuan tradisional
Cara membuat: Campur 2 lembar daun sirih yang diremas, satu sendok teh garam, dan satu gelas (200 ml) air panas. Aduk sampai garam terlarut. Tunggu hingga dingin.

3. Setelah itu, lakukan perawatan ke dokter gigi Anda.


Jumat, 29 Mei 2009

Gigi Patah

Gigi patah adalah hilangnya sebagian dari gigi, baik pada mahkota atau akar gigi yang biasanya disebabkan oleh trauma. Apabila sebagian besar gigi mengalami kerusakan, maka akan terasa sakit karena rusaknya saraf gigi. Rasa nyeri dapat timbul terus-menerus (konstan) atau timbul dan hilang. Namun, bila sebagian kecil gigi yang patah, terkadang tidak terasa sakit.


Mengapa bisa terjadi?

Gigi yang retak atau patah seringkali disebabkan oleh trauma. Contohnya menggigit benda keras, atau kecelakaan lalulintas. Pada anak-anak gigi yang patah dapat terjadi karena terjatuh saat bermain. Lubang gigi (karies) juga dapat membuat gigi mudah retak ataupun patah.

Penanganan yang dapat dilakukan
1. Apabila bagian gigi yang patah cukup besar dan patahan gigi ditemukan, bersihkan patahan gigi dengan air yang mengalir dan segera bawa ke dokter gigi. Pada beberapa keadaan, patahan tersebut dapat dilekatkan kembali pada gigi.

2. Bila berdarah, tutup dan tekan gigi yang berdarah dengan kapas kurang lebih 10 menit hingga perdarahan berhenti.

3. Bila nyeri, kompres bagian sekitar gigi yang trauma (pipi dan bibir) dengan air dingin.

4. Setelah melakukan penanganan darurat, segera kunjungi dokter gigi terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

tindakan yang tepat dalam menangani gigi patah merupakan kunci utama yang menentukan keberhasilan perawatan.
Gigi Saya Lepas!

Gigi yang terlepas (avulsi) dapat disebabkan oleh masalah pada jaringan penyangga gigi dan trauma (misalnya kecelakaan, terbentur, jatuh, dll). Pada beberapa keadaan, gigi yang terlepas dapat dikembalikan pada posisi semula. Hal ini sidebut replantasi.


Penanganan yang dapat dilakukan

1. Jaga gusi agar tetap bersih


2. Apabila gigi kotor, bersihkan gigi dengan cara memegang gigi pada bagian mahkota gigi dan mengalirinya dibawah air mengalir

3. Segera pergi ke dokter gigi



4. Selama perjalanan ke dokter gigi, simpan gigi di bawah lidah, atau di vestibulum mulut, atau masukkan dalam air susu

Rabu, 06 Mei 2009

Tips

Menggosok Gigi yang Baik

1.Oleskan pasta gigi secukupnya (sebesar biji jagung) pada ujung sikat gigi yang sudah dibersihkan.



2. Posisikan sikat gigi dengan kemiringan 45°pada batas gigi dan gusi hingga ujung sikat menyentuh pangkal gusi dalam keadaan gigi atas dan bawah tidak bersentuhan.


3. Putar ujung sikat gigi dengan arah sapuan dari gusi ke gigi.





4. Sikat gigi menyusuri seluruh gigi searah putaran jarum jam sehingga seluruh gigi tersikat dengan baik.



5. Sikat bagian dalam gigi atas dan bawah dengan menggunakan ujung kepala sikat gigi.

Bulu sikat gigi terletak pada batas gusi, gerakkan sikat ke ujung mahkota gigi (dari gusi ke gigi).


6. Gunakan gerakan menyapu yang lembut dari belakang ke depan untuk menyikat lidah dan permukaan dalam pipi masing-masing selama + 30

7. Kumur dengan air atau obat kumur